Karya Agoenk

LAPORAN

KULIAH KERJA MAHASISWA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

KELOMPOK LONING KEC. PETARUKAN KAB. PEMALANG

PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT

BERBASIS PENDIDIKAN RELEVANSI DALAM

PEMBANGUNAN DESA

KELOMPOK 1

1. ABDUL KHAKIM KHAERI 0916411123

2. ADI SOFYAN 0916411121

3. AGUNG WIBOWO 0916411119

4. ALI SAJIDIN 0916411108

5. ASTI CHANDRA MAHARDIKA 0916411148

6. ELA KHULAEFAH 0916411107

7. ERNINGSIH BUDIARTI 0916411106

8. INDA AYU PUJI UTAMI 0916411130

9. INDIRA WIJAYANTI 0916411112

10. IRVA ALFIANNA 0916411118

11. JONTLAR MONOLIONTIN 0916411102

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

( LPPM – UMC )

2012

LEMBAR PENGESAHAN

KULIAH KERJA MAHASISWA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

Disusun dan disahkan sebagai laporan akhir dalam mengikuti kegiatan

Kuliah Kerja Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon

Tahun Akademik 2011-2012

Disetujui tanggal .......................................... 2012

Disetujui

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga penulis dapat menyusun laporan ini. Sholawat serta salam semoga selamanya tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan tak lupa kepada kita selaku umatnya semoga kita mendapat syafaatnya.

Kuliah Kerja Mahasiswa ( KKM ) Universitas Muhammadiyah Cirebon ( UMC ) tahun 2012 dilaksanakan diwilayah Desa Loning Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang Propinsi Jawa Tengah.

Laporan kegiatan Kuliah Kerja Mahasisawa ( KKM ) ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pendidikan pada Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Cirebon.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, karena keterbatasan ilmu pengetahuan serta wawasan yang penulis miliki baik penyerapan materi maupun keterbatasan tentang penyusunannya. Oleh karena itu, saran serta kritikan yang sifatnya membantu sangat diharapkan demi kemajuan penulis dimasa yang akan datang.

Maka pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. DR. H. Khaerul Wahidin, M. Ag, selaku rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon

2. Bapak Drs. Anas Ma’ruf, selaku ketua LPPM Universitas Muhammadiyah Cirebon

3. Ibu Novi Sri Noviani, selaku dosen pembimbing lapangan

4. Kepala Desa beserta Aparat Desa Loning

5. Rekan-rekan KKM di Kelompok Loning

6. Semua pihak yang telah membantu kami selama melaksanakan KKM serta dalam menyusun laporan KKM.

Demikian laporan Kuliah Kerja Mahasiswa ( KKM ) penulis susun semoga kegiatan yang dilaksanakan dapat memberikan manfaat khusunya Aparatur Pemerintah Desa Loning Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang Propinsi Jawa Tengah serta Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Loning, April 2012

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................ I

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................ II

KATA PENGANTAR ................................................................ III

DAFTAR ISI ................................................................ V

BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................ 1

B. Maksud dan Tujuan ................................................................ 2

C. Manfaat / Kagunaan ................................................................ 3

BAB II KEADAAN UMUM ................................................................ 4

A. Kondisi Umum Lokasi KKM .................................................... 4

B. Lembaga Pemerinthan Desa .................................................... 7

C. Kepala Desa .................................................... 10

D. Badan Permusyawaratan Desa .................................................. 11

BAB III IDENTIFIKASI PROGRAM KKM ................................. 13

A. Lembaga Pendidikan .................................................... 13

B. Lembaga Kesehatan .................................................... 17

C. Lembaga Perberdayaan Masyarakat .......................................... 19

BAB IV PELAKSANAAN KKM ..................................................... 21

A. Pelaksanaan Kegiatan KKM ..................................................... 21

B. Pengumpulan Data ................................................................ 24

C. Analisis Data ................................................................ 25

D. Evaluasi ................................................................ 26

BAB V PENUTUP ................................................................ 28

A. KESIMPULAN ................................................................ 28

B. SARAN ................................................................ 29

TUGAS INDIVIDU

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada dasarnya setiap organisasi mempunyai suatu tujuan yang akan dicapainya. Konsekwensinya, pendefinisian strategi secara jelas dan gamblang sebagai upaya untuk meraih tujuan tersebut mutlak diperlukan, tidak terkecuali pada organisasi publik, hal ini terkait dengan bagaimana pada nantinya para personil dapat memahami peran mereka masing – masing dalam rangka mewujudkan strategi dan mereka pun dapat mengerti bahwa masing – masing dari mereka mempunyai andil dalam kaitannya terhadap pelayanan masyarakat yang menjadi tujuan organisasi pemerintah dapat memuaskan.

Hal – hal mengenai bagaimana strategi dikembangkan dan diimplementasikan adalah sesuatu yang esensial demi tercapainya sasaran – sasaran yang hendak dicapai oleh suatu organisasi baik pemerintah/publik maupun swasta. Dikatakan di sini organisasi pemerintah maupun swasta, oleh karena pada era sekarang ini terwujudnya suatu organisasi yang akuntabel dan berfokus pada kinerja tidak hanya milik organisasi swasta saja namun pemerintah juga harus mampu mempraktekkannya. Profesionalisme menjalankan suatu organisasi adalah tuntutan yang harus dipenuhi oleh organisasi pemerintah dalam mewujudkan pelayanan kepada masyarakat.

Dalam suatu organisasi atau instansi pemerintah menetapkan sistem manajemen yang sangat baik dan teruji, namun dalam proses pelaksanaannya baik didalam maupun dilapangan sering terdapat kendala yang tidak segera dilakukan perbaikan. Kesalahan terjadi antara lain pemimpin menetapkan perangkat desanya tidak sesuai dengan keahlian perangkat desanya. Dalam hal ini adalah meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan mengajari sikap terhadap pekerjaannya.

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) hal ini memajukan perangkat desa, adalah dalam rangka meningkatkan efesien dan efektifitas kerja perangkat desa melalui peningkatan keterampilan dan sikap terhadap tugas. Sementara itu, dalam suatu organisasi baik pemerintahan maupun swasta, pada kenyataannya tingkat efesien dan efektivitas perangkat desa sangat rendah. Masih banyak tugas-tugas yang terbengkalai, bahkan tugas-tugas yang adapun tidak segera dikerjakan. Sikap perangkat desa terhadap tugas yang diemban tidak menjadi beban dan tanggung jawabnya.

Oleh karena itu, perlu suatu upaya yang perlu dilakukan oleh manajemen organisasi untuk lebih meningkatkan kinerja perangkat desanya, agar tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai sesuai dengan rencana yaitu salah satunya dengan peningkatan motivasi perangkat desa itu sendiri.

Sehingga diharapkan perangkat desa akan semakin rajin dan bergairah dalam kinerja, loyalitas dan berdedikasi serta profesional, hal ini jelas akan berpengaruh terhadapa penintkatan kinerja perangkat desa.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud

Tujuan Kuliah Kerja Mahasiswa mengandung maksud untuk meningkatkan kualitas pengalaman keilmuan yang didapat dengan ilmu pengetahuan yang diperoleh di dalam kampus serta dapat secara langsung mengimplementasikan keilmuan tersebut dikalangan masyarakat.

2. Tujuan

Tujuan Kuliah Kerja Mahasiswa diantaranya :

a. Memberikan pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan pengelaman kerja;

b. Menjadikan mahasiswa lebih dewasa dalam bersikap serta bertambah luas wawasan terutama dimasyarakat;

c. Memperluas wawasan mahasiswa dalam kehidupan bermasyarakat;

d. Sebagai wadah aplikasi keilmuan Kuliah Kerja Mahasiswa dalam masyarakat.

C. MANFAAT / KEGUNAAN

Manfaat atau kegunaan dari pelaksanaan Kuliah Kerja Mahasiswa sebagai berikut :

1. Bagi Mahasiswa

- Mengembangkan bidang keilmuan yang berguna, serta bermanfaat bagi masyarakat;

- Memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa tentang cara berpikir, bekerja dan mencari solusi secara komperehensif dan interdisipliner;

- Meingkatkan peran serta mahasiswa dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Bagi Masyarakat

- Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan di dalam masyarakat sehingga kesinambungan dan gotong royong di masyarakat dapat lestari sepanjang masa

- Memperoleh pengalaman dan menggali serta menumbuhkan potensi swadaya masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan,

- Masyarakat akan semakin kreatif dalam upaya menggali potensi diri untuk meningkatkan keterampilan yang menunjang penghasilan keluarga.

BAB II

KEADAAN UMUM

A. KONDISI UMUM LOKASI KKM

a. Bidang Pemerintahan

No.	Jenis Bidang	Luas
1	Umum Luas Desa Batas Wilayah Kondisi Geografis Ketinggian Tanah dari permukaan laut Banyaknya Curah Hujan Topografi Orbitasi Jarak dari pusat Pem. Kecamatan Jarak dari Ibu Kota kabupaten Jarak dari Ibu Kota Propinsi Jarak dari ibu Kota Negara	Ha Sebelah Utara : Desa Nyampung Sari Sebelah selatan : Desa Tegal Melati Sebelah Barat : Desa Asem Doyong Sebelah Timur : Desa Pegundan 2 M 2 mm / m Pantai 4 KM 12 KM 133 KM 415 KM
2	Pertahanan Status Tanah Kas Desa Peruntukan Jalan Sawah dan Ladang Pemukiman Perkuburan Lain-lain Penggunaan Tanah Wakaf Tanah Sawah irigasi Tanah Pekarangan	9 Buah 2.000 Ha 6.000 KM 313.058 Ha 61.275 Ha 1.000 Ha 1.510 Ha 1.431 Ha 313.058 Ha 61.275 Ha
3	Kependudukan Jenis Kelamin Laki-laki perempuan Kepala Keluarga	4.521 Orang 4.886 Orang 4.521 orang
4	Tingkat Pendidikan Taman Kanak-kanak Sekolah Dasar SMP SMA Akademi ( D2-D3 ) Sarjana Pasca Sarjana	113 Orang 2.489 Orang 572 Orang 385 Orang 98 Orang 30 Orang -

b. Pendidikan

No.	Jenis Pendidikan	Negeri			Swasta
No.	Jenis Pendidikan	GDG Buah	Guru orang	MRD Orang	GDG buah	Guru Orang	MRD Orang
1	Taman Kanak-kanak	3	7	113	-	-	-
2	SD / Madrasah	6	42	1.152	3	19	243
3	SMP	-	-	-	-	-	-
4	SMA	-	-	-	-	-	-
5	Akademi	-	-	-	-	-	-
Jumlah		9	49	1.265	3	19	243

c. Pendidikan Khusus

No.	Jenis Pendidikan	Gedung Buah	Guru / Pelatih Orang	Murid Orang
1	Pondok Pesantren	-	-	-
2	Madrasah	3	19	243
3	Sekolah Luar Biasa - SLB A - SLB B - SLB C
4	Sarana Pendidikan Non Formal a. BLK ( Balai Latihan Kerja ) b. Kursus - Bebgkel Mobil / Motor - Radio - Menjahit - Salon Kecantikan - Setir Mobil c. PLK ( Pusat Pelatihan Kerja )

A. LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA

Desa menurut definisi universal, adalah sebuah aglomerasi permukiman di area perdesaan (rural). Di Indonesia, istilah desa adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa. Kepala Desa merupakan pimpinan penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

Kemajuan desa juga didukung dengan adanya perangkat desa yang terdiri dari Sekertaris Desa, Kepala-kepala dusun dan anggota-anggotanya, kemudian adanya Badan Permusyawaratan Desa yang berfungsi menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyaraka. Hubungan antara Pemerintah Desa dengan BPD sesuai dengan UU No. 22 Tahun 1999 adalah: Kepala Desa sebagai pucuk pimpinan pemerintah di tingkat desa dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, mempunyai kewajiban untuk mempertanggungjawabkannya kepada rakyat melalui Badan Perwakilan Desa dan menyampaikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Bupati (pasal 102 UU No. 22 tahun 1999).

Sedangkan Badan Perwakilan Desa mempunyai tugas untuk menetapkan Kepala Desa dari hasil pemilihan yang dilaksanakan oleh masyarakat desa (ayat 3 pasal 95 UU No. 22 Tahun 1999) serta sekaligus berhak untuk mengajukan usulan kepada Bupati agar Kepala Desa diperhentikan ( ayat 2 pasal 103 UU No. 22 Tahun 1999).

Hubungan antara Badan Perwakilan Desa dan Kepala Desa yang lainnya adalah berkaitan dengan penetapan peraturan desa dimana peraturan desa hanya sah secara hukum jika peraturan desa tersebut telah ditetapkan oleh Badan Perwakilan Desa. Jika salah satu dari Badan Perwakilan Desa atau Kepala Desa tidak terlibat dalam penetapan peraturan desa maka peraturan tersebut tidak sah secara hukum. Peraturan desa yang ditetapkan oleh Badan Perwakilan Desa dan Kepala Desa juga termasuk penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa setiap tahunnya (ayat 3 pasal 107 UU No. 22 tahun 1999).Dalam desa tidak hanya kelembagaan pemerintah desa dan Badan Perwakilan Desa saja yang ada, tapi ada dua lembaga lagi yaitu kelembagaan ekonomi dan kelembagaan sosial.

Kelembagaan ekonomi terdiri dari kelompok-kelompok masyarakat yang berorientasi profit (keuntungan) dan dibentuk di desa berbasiskan pada pengelolaan sektor produksi dan distribusi. Contoh dari kelembagaan ekonomi adalah koperasi, kelompok tani, kelompok pengrajin, perseroan terbatas yang ada di desa. Kelembagaan sosial meliputi pengelompokan sosial yang dibentuk oleh warga dan bersifat sukarela. Contoh dari kelembagan sosial adalah karang taruna, arisan, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat

Dalam berhubungan keempat lembaga tersebut berinteraksi secara dinamis (bisa merenggang maupun merapat) sesuai dengan kekuatan dan posisi tawar yang dimiliki masing-masing lembaga. Pada waktu tertentu, dimungkinkan adanya satu lembaga yang lebih dominan dibandingkan dengan ketiga lembaga lainnya dalam interaksi sosial. Sebagai contoh dimana pada masa Orde Baru, Pemerintah Desa lebih dominan dibandingkan dengan lembaga politik, masyarakat ekonomi dan masyarakat sipil.

Oleh karena itu, hubungan yang ideal dalam kehidupan ditingkat desa adalah keempat lembaga tersebut dilibatkan dalam proses pembangunan desa. Dengan kalimat lain perlu dibangun adanya partisipasi yang menyeluruh dan saling menguatkan antar lembaga-lembaga yang ada di desa. Dalam bahasa akademis hubungan yang saling menguatkan tersebut dikenal dengan istilah tata pemerintahan yang baik (Good Governance).

Tata pemerintahan yang baik (Good Governance) adalah suatu kesepakatan tentang penyelenggaraan Pemerintahan yang diciptakan secara bersama oleh semua elemen yang ada di suatu wilayah. Jika ditingkat Desa, tata pemerintahan yang baik (Good Governance) adalah sebuah kesepakatan tentang penyelenggaraan pemerintahan desa yang ciptakan secara bersama oleh pemerintah desa, kelembagaan politik desa, kelembagaan ekonomi desa dan kelembagaan sosial desa. Dengan kalimat lain, tata pemerintahan yang baik merujuk pada proses penciptaan hubungan kerjasama antara empat kelembagaan yang ada di desa untuk membuat pengaturan-pengaturan yang digunakan dalam menyelenggarakan pemerintahan di desa.

Dengan demikian dalam mewujudkan Tata Pemerintahan Desa Yang Baik, yang perlu dibangun adalah sebuah mekanisme dialog atau komunikasi antar empat kelembagaan desa, sehingga keempat lembaga desa sama-sama merasa memiliki tata pengaturan tersebut.

B. KEPALA DESA

Kepala Desa adalah pemimpin dari desa di Indonesia. Kepala Desa merupakan pimpinan dari pemerintah desa. Masa jabatan Kepala Desa adalah 6 (enam) tahun, dan dapat diperpanjang lagi untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Kepala Desa tidak bertanggung jawab kepada Camat, namun hanya dikoordinasikan saja oleh Camat.

Wewenang Kepala Desa antara lain:

1. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

2. Mengajukan rancangan peraturan desa

3. Menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD

4. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD

5. Kepala Desa dilarang menjadi pengurus partai politik (namun boleh menjadi anggota partai politik), merangkap jabatan sebagai Ketua atau Anggota BPD, dan lembaga kemasyarakatan, merangkap jabatan sebagai Anggota DPRD, terlibat dalam kampanye Pemilihan Umum, Pemilihan Presiden, dan Pemilihan Kepala Daerah.

6. Kepala Desa dapat diberhentikan atas usul Pimpinan BPD kepada Bupati/Walikota melalui Camat, berdasarkan keputusan musyawarah BPD.

Istilah Lurah seringkali rancu dengan jabatan Kepala Desa. Memang, di Jawa pada umumnya, secara historis pemimpin dari sebuah desa dikenal dengan istilah Lurah. Namun dalam konteks Pemerintahan Indonesia, sebuah Kelurahan dipimpin oleh Lurah, sedang desa dipimpin oleh Kepala Desa. Tentu saja keduanya berbeda, karena Lurah adalah Pegawai Negeri Sipil yang bertanggung jawab kepada Camat; sedang Kepala Desa bisa dijabat siapa saja yang memenuhi syarat (bisa berbeda-beda antar desa) yang dipilih langsung oleh rakyat melalui Pemilihan Kepala Desa (Pilkades).

C. BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD )

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan lembaga perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. BPD dapat dianggap sebagai "parlemen"-nya desa. BPD merupakan lembaga baru di desa pada era otonomi daerah di Indonesia.

Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa bersangkutan berdasarkan keterwakilan wilayah yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat. Anggota BPD terdiri dari Ketua Rukun Warga, pemangku adat, golongan profesi, pemuka agama dan tokoh atau pemuka masyarakat lainnya. Masa jabatan anggota BPD adalah 6 tahun dan dapat diangkat/diusulkan kembali untuk 1 kali masa jabatan berikutnya. Pimpinan dan Anggota BPD tidak diperbolehkan merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan Perangkat Desa.

Peresmian anggota BPD ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota, dimana sebelum memangku jabatannya mengucapkan sumpah/janji secara bersama-sama dihadapan masyarakat dan dipandu oleh Bupati/ Walikota.

Ketua BPD dipilih dari dan oleh anggota BPD secara langsung dalam Rapat BPD yang diadakan secara khusus. BPD berfungsi menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.

Wewenang BPD antara lain:

1. Membahas rancangan peraturan desa bersama Kepala Desa

2. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa

3. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Kepala Desa

4. Membentuk panitia pemilihan Kepala Desa

5. Menggali,menampung, menghimpun, merumuskan dan menyalurkan aspirasi masyarakat.

BAB III

IDENTIFIKASI PROGRAM KEGIATAN KKM

A. LEMBAGA PENDIDIKAN

Pendidikan dasar dan wajib belajar 9 tahun, merupakan salah satu upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia. Dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab V Pasal 13 ayat 1 ditetapkan bahwa pendidikan dasar diselenggarakan untuk mengembangkan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah. Dari pernyataan di atas terdapat dua sasaran pada pendidikan dasar yaitu sebagai berikut.

1. Membekali peserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan dasar untuk hidup di masyarakat.

2. Mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah.

Dunia pendidikan memang tak akan pernah habis untuk diperbincangkan karena ia adalah ruh bagi setiap individu, sehingga selama ruh masih melekat pendidikan menjadi hal urgen dalam hidup manusia. Namun ironisnya, banyak anak desa yang menganggap pendidikan bukanlah hal urgen dalam hidup, sehingga semangat berpendidikan pun menjadi rendah. Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi pemikiran dan pandangan mereka terhadap arti penting sebuah pendidikan.

Faktor utamanya, bahwa pendidikan tidak mampu mengubah kondisi sosial ekonomi mereka karena tingginya biaya pendidikan. Dan mereka berpandangan bahwa biaya pendidikan yang terus melonjak hanya menjadikan mereka semakin miskin, sehingga mereka lebih memprioritaskan pada bekerja yang secara dhohir dapat menghasilkan uang.

Di samping itu, sebagian besar pendidik yang bertempat di desa merasa pesimis dan tidak memberikan dukungan serta semangat pendidikan terhadap anak didik sehingga peserta didik pun tidak menganggap penting arti sebuah pendidikan. Bahkan banyak guru yang tidak bersedia untuk ditempatkan di desa, mayoritas ingin di tempatkan di daerah kota dengan alasan yang relatif sama, yakni bahwa desa adalah tempat terpencil yang jauh dari akses berita dunia. Juga gaji yang relatif rendah. Jika sudah demikian, maka apa boleh buat? Kondisi keuangan tidak mendukung, guru pun yang seharusnya mampu menyadarkan mereka akan pentingnya sebuah pendidikan tidak sanggup melakukannya.

Hal seperti ini tidak boleh diacuhkan. Anak-anak adalah aset negara yang tidak bisa dibiarkan begitu saja. Mereka adalah calon pemimpin masa depan yang akan meneruskan estafet perjuangan bangsa. Jika potensi dalam diri mereka dibiarkan begitu saja, maka ini adalah sebuah kebodohan dan kesalahan terbesar. Pemahaman, pemikiran dan pandangan mereka terhadap pendidikan harus diluruskan. Bagaimanapun pendidikan adalah hal yang urgen dalam hidup manusia, karena pendidikan menyangkut martabat setiap orang, bahkan martabat bangsa. Pendidikan bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah, akan tetapi ia adalah tanggung jawab bersama. Karena itu sangat diharapkan kerjasama semua pihak untuk bersama memajukan pendidikan Indonesia.

Desa Loning khususnya dalam bidang pendidikan mendapat perhatian yang sangat baik dari pemerintah desa dan lembaga yang ada, hal ini terbukti terkait dengan didirikannya bangunan sekolah Dasar Negeri yang cukup baik untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan kurikulum pendidikan. Bukan hanya bangunan sekolah dasar yang mendapat perhatian dilain pihak demi mencerdaskan bangsa Desa Loning menyelenggarakan Pendidikan Anak Usia Dini yang bimbing serta diajar oleh para pengajar sesuai dengan profesinya.

Pemerintah Desa Loning tidak hanya memperhatikan bidang pendidikan yang bersifat formal, disisi lain pemerintah desa Loning juga memperhatikan bidang pendidikan yang bersifat non formal. Dengan adanya bangunan Sekolah Sekolah Madrasah yang telah berdiri di Desa Loning, semakin meyakinkan bahwa pemerintah Desa Loning begitu peduli terkait dengan Pendidikan bagi masyarakatnya. Ini membuktikan bahwa betapa pentingnya pendidikan bagi masyarakat dalam menghadapi kehidupan dilingkungan.

Pendidikan di Desa Loning kec. Petarukan Kabupaten Pemalang merupakan salah satu desa yang sudah mapan dalam hal pendidikan formalnya tapi yang perlu kita ketahui bahwa pendidikan formal akan lambat perjalanannya jika tidak didukung oleh masyarakat sekitar sehingga dalam hal ini peserta KKM yang berlokasi di Desa Loning memberikan suatu gambaran kepada masyarakat sekitar akan pentingnya pendidikan Non formal dalam menunjang keberhasilan pendidikan anaknya sekaligus memberikan suatu motivasi dalam mengembangkan dan mengeksplorasi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang ada. Pendidikan merupakan salah satu tujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia seutuhnya dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dan falsafah bangsa Indonesia. Oleh karena itu pendidikan di Desa Loning mempunyai peranan yang cukup tinggi dalam hal pengembangan dan pembangunan di desanya. Hal itu dapat kita lihat dengan adanya beberapa sekolah – sekolah dari mulai tingkat dasar sampai dengan menengah atas seperti halnya :

1. SD

2. MI

3. SMP

4. MTS

5. MA

6. SMK

Jika kita lihat dari data yang ada bahwa tingkat pendidikan di Desa Loning sudah mapan bahkan sebagian penduduknya sudah mengenyam pendidikan yang lebih tinggi atau perguruan tinggi, Meskipun rata – rata hanya mengenyam sampai SMA, Namun demikian masih ada sebagian penduduk yang kurang tanggap dalam hal pendidikan khsususnya di dusun posko tempat peserta KKM, sehingga perlu penanganan khusus agar masyarakat sekitar posko menyadari akan pentingnya pendidikan.

B. Lembaga Kesehatan

Kesehatan merupakan bagian hidup yang harus dilaksanakan dan didapati bagi setiap warga masyarakat dengan hidup sehat kita dapat melakukan segala macam aktifitas hidup yang kita inginkan dan merupakan faktor penggerak dari segala macam aktifitas kehidupan. Perlu kita sadari bahwa tanpa adanya pola hidup yang sehat manusia akan kesulitan dalam menjani segala aktifitas dikehidupan ini. Kesehatan merupakan nikmat Allah SWT yang paling mahal harganya. Pola hidup sehat harus kita tanamkan sejak dini mulai dari diri sendiri, lingkungan keluarga, hingga masyarakat luas. Tak lepas dari itu peserta mahasiswa KKM UMC tahun 2011 / 2012 harus memberikan suatu motivasi akan pentingnya hidup sehat dilokasi KKM yaitu Desa Loning Kec. Petarukan, Kab. Pemalang. Akan tetapi jika melihat kondisi yang ada Desa Loning merupakan Desa Yang sudah cukup memadai dalam hal fasilitas kesehatan, dengan itu dapat buktikan dengan adanya Puskesman Pembantu yang berlokasi disekitar Balai Desa Loning yang merupakan pusat pemerintahan desa sehingga warga masyarakat cukup mudah jika akan memeriksakan kesehatannya,selain itu lokasi puskesmas juga tidak jauh dari pemukiman penduduk, disamping itu adanya praktek dokter yang berada didesa sehingga masyarakat akan lebih mudah lagi dalam memeriksakan kesehatannya. Disamping fasilitas kesehatan yang cukup memadai, dalam hal menunjang desa yang sehat pemerintahan Desa juga suatu badan yang mengurus tentang kesehatan yaitu · Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD).

Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang dilakukan berdasarkan gotong-royong, swadaya masyarakat dalam rangka menolong mereka sendiri untuk mengenal dan memecahkan masalah atau kebutuhan yang dirasakan masyarakat, baik dalam bidang kesehatan maupun bidang dalam bidang yang berkaitan dengan kesehatan, agar mampu memelihara kehidupannya yang sehat dalam rangka meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat.

PKMD adalah kegiatan pelayanan kesehatan yang pelaksanaannya didasarkan melalui sistem pelayanan puskesmas, dimana dalam mengembangkan kegiatan-kegiatan kesehatan oleh lembaga ini diikutsertakan anggota-anggota masyarakat di Pedusunan melalui segala pengarahan untuk menimbulkan kesadaran secara aktif di dalam ikut membantu memecahkan dan mengembangkan usaha-usaha kesehatan di Desanya (Dirjen Binkesmas Depkes RI, 1976)

PKMD adalah kegiatan atau pelayanan kesehatan berdasarkan sistem pendekatan edukatif masalah kesehatan melalui Puskesmas dimana setiap individu atau kelompok masyarakat dibantu agar dapat melakukan tindakan-tindakan yang tepat dalam mengatasi kesehatan mereka sendiri. Disamping itu kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan juga dapat mendorong timbulnya kreativitas dan inisiatif setiap individu atau kelompok masyarakat untuk ikut secara aktif dalam program-program kesehatan di daerahnya dan menentukan prioritas program sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat yang bersangkutan.

Tujuan PKMD adalah meningkatkan status kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat. Namun demikian status kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor terutama lingkungan dan faktor perilaku masyarakat oleh karenanya kegiatan PKMD tidak terbatas dalam bidang pelayanan kesehatan saja, akan tetapi menyangkut juga kegiatan diluar kesehatan yang berkaitan dengan peningkatan status kesehatan dan perbaikan mutu hidup masyarakat.

C. Lembaga Perberdayaan Masyarakat ( LPM )

Dalam rangka menjunjung Program Pemerintah Desa khususnya dalam bidang pembangunan di desa dan sesuai dengan Keputusan Kepala Desa Loning tentang pembentukan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat ( LPM ) yang tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat merupakan wahana partisipasi dan aspirasi masyarakat dalam perencanaan dan pengendalian pembangunan yang bertumpu pada masyarakat di desa Loning.

Pembentukan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Loning memiliki tujuan antara lain sebagai berikut :

1) Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

2) Meningkatkan pertisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendali pembangunan

3) Meningkatkan kemampuan masyarakat sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengolah dan memanfaatkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) terutama dalam bidang Agrobisnis dan Pariwisata

4) Meningkatkan ekonomi kerakyatan dalam upaya pengentasan kemiskinan.

Jika kita lihat dari sektor ekonomi masyarakat di Desa Loning merupakan suatu wilayah yang tidak jauh berbeda dengan dengan Desa – desa lain yaitu masyarakatnya sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, baik petani penggarap milik lahan orang lain atau petani pemilik lahan dan juga sebagai perantau dijakarta sebagai Buruh Pabrik atau Kuli Bangunan, sedangkan Ibu – ibunya di rumah sebagai Ibu Rumah Tangga, dan hanya menuggu penghasilan dari suaminya sehingga sebagian masyarakatnya masih hidup bisa dikategorikan miskin. Sebenarnya Desa Loning merupakan salah satu Desa Penghasil Pertanian yang cukup besar khususnya adalah Padi disitu dapat kita lihat dari sebagian wilayahnya yang merupakan tanah pertanian khususnya padi, tanah di sekitar Desa Loning merupakan tanah yang subur sehingga sangatlah bagus untuk lahan pertanian. Tanaman padi merupakan salah satu tanaman yang menjadi andalan bagi masyarakat Loning sehingga tanaman padi merupakan komoditas yang paling utama di kalangan masyarakat Loning, meskipun sebagian ladang ditanami selain padi.

BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN KKM

A. PELAKSANAAN KEGIATAN KKM

NO.	HARI / TANGGAL	KEGIATAN	LOKASI
NO.	HARI / TANGGAL	KEGIATAN	LOKASI
1.	Sabtu, 03 Maret 2012	Pelepasan Mahasiswa Peserta KKM	Halaman Kantor Kecamatan Petarukan
2.	Senin, 05 Maret 2012	Penerimaan & Perkenalan Mahasiswa Peserta KKM	Kantor Balai desa Loning
3.	Selasa, 06 Maret 2012	Pembenahan Posko KKM	Rumah Bpk. Sutarbin Loning
4.	Rabu, 07 Maret 2012	Obsevasi Lokasi KKM - Door to door rumah warga - Pengenalan peserta KKM	Lingkungan Tempat KKM (Desa Loning)
5.	Kamis, 08 Maret 2012	Silaturahmi dengan perangkat Desa	Kantor Balai Desa Loning
6.	Jum’at, 09 Maret 2012	Rapat Rencana Program Kegiatan KKN	Kantor Balai desa loning
7.	Sabtu, 10 Maret 2012	Sosialisasi Program / Kegiatan KKM - Konsultasi dan Pengarahan dari Kepala Desa tentang Program yang akan dilaksanakan	Kantor Balai desa loning
8.	Senin, 12 Maret 2012	Kerja bakti (Pembersihan Kantor Balai Desa loning	Kantor Balai desa loning
9.	Selasa, 13 Maret 2012	Rapat Rencana Program Desa yang ditugaskan oleh Pemerintah Desa Loning	Posko KKM
10.	Rabu, 14 Maret 2012	Persiapan dan Gladiresik Program desa	Posko KKM
11.	Kamis, 15 Maret 2012	Pelaksanaan Program Desa berupa Sosialisasi Sarjana Kepolisian, Sosialisasi Kependudukan dan Sosialisasi KKM	Kantor Balai Desa Loning
12.	Jum’at, 16 Maret 2012	Survey ke Balai Desa Konfirmasi dengan Kadus mengenai Rencana Bimbingan Belajar disekitar lingkungan Posko KKM	Kantor Balai Desa Loning
13.	Sabtu, 17 Maret 2012	Pelaksanaan Program Bantuan Pendidikan Formal & Non Formal Berkunjung dan sosialisasi ke SD Membantu mengajar di TPQ “Al Ikhlas” loning	SDN 7 Loning TPQ Al Ikhlas
14.	Senin, 19 Maret 2012	Pelaksanaan Program Kegiatan Individu berupa : Bantuan les mata pelajaran Bantuan pengembangan baca tulis Al- Qur’an	Posko KKM
15.	Selasa, 20 Maret 2012	Pelaksanaan Program Kegiatan Individu berupa : Bantuan les mata pelajaran Bantuan pengembangan baca tulis Al- Qur’an	Posko KKM
16.	Rabu, 21 Maret 2012	Pelaksanaan Program Kegiatan Individu berupa : Bantuan les mata pelajaran Bantuan pengembangan baca tulis Al- Qur’an	Posko KKM
17.	Kamis, 22 Maret 2012	Pelaksanaan Program Kegiatan Individu berupa : Bantuan les mata pelajaran Bantuan pengembangan baca tulis Al- Qur’an	Posko KKM
18.	Jum’at, 23 Maret 2012	Pelaksanaan Program Kegiatan Individu berupa : Bantuan les mata pelajaran Bantuan pengembangan baca tulis Al- Qur’an	Posko KKM
19.	Sabtu, 24 Maret 2012	Pelaksanaan Program Kegiatan Individu berupa : Bantuan les mata pelajaran Bantuan pengembangan baca tulis Al- Qur’an	Posko KKM
20.	Senin, 26 Maret 2012	Pelaksanaan Program Kegiatan Khusus berupa : Bantuan pelatihan membuat parsel kepada Ibu PKK	Rumah Kadus I
21.	Selasa, 27 Maret 2012	Pelaksanaan Program Kegiatan Khusus berupa : Bantuan pelatihan kue Kering	Rumah Kadus I
22.	Rabu, 28 Maret 2012	Menghadiri kegiatan Pengajian	Rumah Kadus I
23.	Kamis, 29 Maret 2012	Bimbingan Belajar ( Bimbel )	Posko KKM
24.	Jum’at, 30 Maret 2012	Silaturahmi ke rumah perangkat desa	Desa loning
25.	Sabtu, 31 Maret 2012	Konfirmasi mengenai acara Perpisahan KKM	Kediaman Bapak Kepala Desa
26.	Minggu, 01 April 2012	Kunjungan DPL Ujian Interview oleh Dosen DPL	Posko KKM
27.	Senin, 02 April 2012	Kegiatan perpisahan dengan peserta Bimbingan Belajar melalui acara pengadaan lomba-lomba	Posko KKM
28.	Selasa, 03 April 2012	Perpisahan Peserta KKM	Balai Desa Loning

B. PENGUMPULAN DATA

a. Bidang Pemerintahan

b. Bidang Administrasi

c. Bidang Kependudukan

d. Bidang Perekonomian

e. Bidang Pendidikan

f. Bidang Kesehatan

g. Bidang Pembangunan

h. Bidang Kesejahteraan Masyarakat

i. Bidang Politik dan Keamanan

j. Bidang Pemberdayaan dan Peranan Wanita

k. Bidang Sarana dan Prasarana

l. Bidang Kemasyarakatan

C. ANALISIS DATA

Berdasarkan hasil analisa Kuliah Kerja Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon Kelompok I yang telah dilaksanakan kurang lebih 30 hari bahwa Desa Loning merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang Propinsi Jawa Tengah adalah desa yang cukup memperhatikan pentingnya pendidikan dalam hidup bermasyarakat.

Namun ada beberapa hal yang masih perlu mendapat perhatian dari semua pihak demi majunya Desa Loning diantaranya masih kurangnya sarana dan prasarana untuk menunjang pelayanan kepada masyarakat, perlunya sikap kesadaran dari pihak Aparat Desa maupun warga, perlunya peningkatan program pendidikan formal maupun non formal sehingga diharapkan dapat memanfaatkan sarana yang ada agar tercipatanya peningkatan dari segi kualitas.

Dukungan dari tokoh masyarakat khususnya dari masyarakat Desa Loning yang telah berhasil dan berada diluar desa perlu ditingkatkan untuk lebih menunjang program-program pemerintah desa Loning khususnya dalam hal pembangunan sarana dan prasarana diharapakan akan mendorong swadaya masyarakat demi meningkatkat arti kesadaran pendidikan dalam hidup bermasyarakat.

Pemerintah Desa harus tanggap serta selektif dalam memilih pendidik atau tenaga pendidik demi tercapainya tujuan mencerdaskan masyarakat Desa Loning dan agar senantiasa tidak memandang sebelah mata mengenai pendidikan dan demi mencerdaskan bangsa.

D. EVALUASI

Dalam perjalanan kami kurang lebih selama 30 hari berinteraksi dengan masyarakat Desa Loning, masih banyak kekurangan-kekurangan dalam melaksanakan tugas KKM di Desa Loning antara lain :

- Kurangnya interaksi dengan pihak Pemerintah Desa, interaksi ini dikandung maksud untuk memperlancar kegiatan KKM yang dilaksanakan di Desa Loning.

- Dalam melaksanakan kegiatan KKM data-data yang diperoleh kurang lengkap. Perlunya konsultasi dengan pihak Pemerintah Desa secara mendetail tentang data-data yang ada di Lokasi KKM

- Diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dalam rangka meningkatkan program pendidikan.

- Meskipun dalam pelaksanaan KKM telah berupaya melaksanakan program Bimbingan Belajar, namun program ini belum sepenuhnya meninggkatkan kepedulian terhadap pendidikan.

BAB V

PENUTUP

Dengan rahmat Allah SWT serta bimbingan dari Dosen Pendamping Lapangan serta dukungan dari berbagai pihak yang tidak dapat kami sebut satu persatu, akhirnya penulisan Laporan ini dapat selesaikan dengan baik, semoga laporan kegiatan KKM ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

A. KESIMPULAN

Dari semua rangkaian kegiatan yang telah kami laksanakan di Desa Loning Kec. Petarukan Kab. Pemalang Prop. Jawa Tengah dalam melaksanakan kegiatan KKM masih banyak hal-hal yang harus dilaksanakan, terutama dalam berinterksi dan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar agar program yang dilaksanakan bisa berjalan dengan lancar, tidak hanya itu pentingnya konsultasi dengan pihak Aparat desa guna memadukan dan menyesuaikan antara program KKM dengan Program Desa juga diperlukan dengan tujuan program KKM sejalan dengan Program Desa.

Program KKM yang telah kami laksanakan kurang lebihnya dapat membantu meringankan Program Desa dalam bidang Pendidikan misalnya, dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan program Bimbingan Belajar cukup membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan bagi generasi penerus, yang mana pendidikan adalah salah satu kunci untuk membuka wawasan dalam hidup bermasyarakat.

B. SARAN

Untuk memantapkan serta memperlancar kegiatan-kegiatan KKM yang akan dilaksanakan hendaknya meningkatkan beberapa hal antara lain :

- Meningkatkan interaksi dengan pihak Pemerintah Desa, interaksi ini dikandung maksud untuk memperlancar kegiatan KKM yang dilaksanakan.

- Perlunya konsultasi dengan pihak Pemerintah Desa secara mendetail tentang data-data yang ada di Lokasi KKM guna memperoleh data yang lengkap

- Diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dalam rangka meningkatkan program pendidikan, guna meninggkatkan kepedulian masyarakat terhadap bidang pendidikan.

LAPORAN INDIVIDU

Jenis Kegiatan : Bimbingan Belajar

Sasaran : Anak Sekolah Dasar dari Kelas 1 – 6

Tujuan : Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas belajar siswa

Penanggung jawab Kegiatan : Agung Wibowo

Deskripsi Kegiatan :

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 13 Maret 2012 sampai dengan tanggal 2 April 2012 yang diikuti oleh Siswa Sekolah Dasar dari kelas satu sampai kelas enam, yang mana pada kegiatan ini diikuti oleh siswa SD dari beberapa Sekolahan setempat dan sudah mendapat ijin dari orang tua siswa serta Kepala Sekolah yang bersangkutan, kegiatan ini dilaksanakan di Posko Kuliah Kerja Mahasiswa ( KKM ) Universitas Muhammadiyah Cirebon pada siang dan sore hari.

Kegiatan ini mendapat respon yang cukup baik dari warga setempat, banyak orang tua yang antusias menitipkan anaknya berharap anak-anaknya mendapat Bimbingan Belajar dari peserta KKM UMC, terbukti kegiatan ini mendapat antusias yang cukup baik dari warga dengan peserta Bimbingan Belajar kurang lebih 36 anak SD yang terdaftar dan ikut serta dalam Program Bimbingan Belajar yang telah kami laksanakan di Posko KKM.

Selama pelaksanaan kegiatan Bimbingan Belajar, banyak hal yang kami dapatkan, terutama mengenai hal interaksi terhadap siswa SD serta bagaimana sebaiknya kita memahami dan bagaimana cara memberikan motivasi kepada anak SD.

Kesulitan yang kami dapat dari kegiatan ini adalah pada awalnya kami mengalami kesulitan dalam mengondisikan situasi saat Bimbingan Belajar dilaksanakan serta cara memberikan materi pada peserta Bimbingan Belajar. Namun seiring berjalannya waktu Tim kami semakin mudah dan semakin memahami karakter anak SD hingga kesulitan itupun dapat teratasi dengan baik. Kegiatan Bimbingan Belajar berlangsung sesuai dengan rencana yang kami harapkan yaitu bisa memberikan tambahan materi dari Sekolah serta membantu mengatasi kesulitan saat siswa belajar, pemberian motivasi agar siswa giat belajar juga tidak lupa kita berikan kepada peserta Bimbingan belajar, bentuk pemberian motivasi pada peserta Bimbingan Belajar antara lain dengan adanya pemberian hadiah sesudah jam Bimbingan Belajar selesai, pemberian hadiah ini bertujuan agar siswa merasa senang dan nyaman dengan diadakannya Bimbingan Belajar dilingkungan sekitas posko KKM.

Jenis Kegiatan : Pengajian

Sasaran : Jami’yah Al- Ikhlas

Tujuan : Meningkatkan Iman dan Taqwa

Penanggung jawab Kegiatan : Indira Wijayanti

Deskripsi Kegiatan :

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2012 yang dihadiri oleh Ibu-ibu Jami’yah Al – Ikhlas dengan Pembicara Bapak Ustd. Dahuri, dakwah yang disampaikan pada kesempatan kegiatan ini adalah dengan tema “ Memupuk Keimanan seseorang “, pengajian ini dilaksanakan dirumah Ibu Soimah dengan diikuti oleh Jami’yah kurang lebih 40 orang pengajian dimulai pukul 14.00 WIB.

Meskipun pengajian rutin telah ada sebelum KKM hadir dikalangan masyarakat, namun kami yakin dengan diakannya pengajian ini beharap mendapat respon yang baik dari masyarakat setempat, respon itu terbukti cukup baik dengan bukti kehadiran Jami’yah yang kurang lebih berjumlah 40 orang telah hadir dalam forum ini.

Dengan mendatangkan tokoh Agama yang cukup dikagumi disekitar lingkungan mampu menarik peminat yang hadir diacara ini, kegiatan ini kami adakan disela-sela waktu luang pengajian rutin tidak aktif.

Selain kami memahami kegiatan yang telah ada dilingkungan sekitar kami juga menyempatkan kegiatan yang sekiranya bermanfaat bagi masyarakat sekitar khususnya Ibu-ibu Jami’yah Al-Ikhlas, disamping bertugas sebagai ibu rumah tangga Ibu Jami’yah juga harus mendapatkan siraman rohani demi kemantapan imannya terhadap Allah SWT.

Dalam kegiatan ini banyak hikmah yang kami dapatkan terutama mengenai hal memahami serta bersosialisasi kepada masyarakat khususnya bersosialisasi kepada ibu-ibu rumah tangga. Tanggapan dari Ibu Jami’yah cukup mengesankan bahwa sanya kegiatan seperti ini memang perlu diadakan guna mempererat tali silaturahmi antar tetangga.

Jenis Kegiatan : Dhasawisma

Sasaran : Ibu-ibu PKK

Tujuan : Memberikan peningkatan penghasilan melalui teknik

membuat parsel

Penanggung jawab Kegiatan : Irva Alfianna

Deskripsi Kegiatan :

Kegiatan Dhasawisma ini dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2012, di Desa Loning RW 03 bertempat dirumah ibu Tyo. Anggota dari Dhasawisma itu sendiri berjumlah 20 orang yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga.

Kegiatan ini dilaksanakan setiap satu bulan sekali, setiap tanggal 20, dengan cara bergilir dari rumah ibu-ibu anggota Dhasawisma. Kegiatan Dhasawisma bertujuan mempererat tali persaudaraan antar tetangga.

Sebelum adanya KKM dari Universitas Muhammadiyah Cirebon kegiatan ini sudah rutin dilaksanakan. Didalam kegiatan ini kami menghadiri sebagai wujud partisipasi dan untuk mengenalkan KKM UMC itu sendiri kepada anggota Dhasawisma Desa Loning RW 03.

Anggota Dhasawisma tersebut merespon kehadiran kami ditengah-tengah kegiatan yang sudah ada sebelumnya dengan cukup baik, sehingga kami diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan membuat parsel, yang bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas para ibu rumah tangga agar terampil dan dapat berkreasi untuk mengisi waktu luang dan mungkin juga dapat menambah pendapatan ibu-ibu.

Dalam kegiatan ini banyak hal positif yang bisa kita ambil terutama tentang bersosialisasi dengan ibu rumah tangga. Tanggapan dari anggota dhasawisma cukup baik, sehingga kegiatan membuat parsel perlu dikembangkan guna menambah ilmu serta wawasan untuk menambah penghasilan.

Jenis Kegiatan : Kunjungan Pembuatan Batubata pak Darno

Sasaran : Masyarakat sekitar

Tujuan : Meningkatkan sumber daya manusia dengan menciptakan usaha

Penanggung jawab Kegiatan : Adi Sofyan

Deskripsi Kegiatan :

Langkah pembuatan batu bata

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20 maret 2012 di desa demungan tepatnya di rumah Ibu Darniah dan Pak Darno selaku orang yang mempruduksi batu bata.

Dalam kegiatan ini ibu darniah menjelaskan tentang bagaimana cara membuat batubata serta mengaplikasikan tata cara pembuatannya mulai dari tahap awal hingga tahap akhir

Langkahnya adalah menyediakan tanah liat atau membeli ke depot tanah yang tiap satu ukuran mobil pick up tanah liat di hargai Rp,50.000/pick up. kemudian tanah liat di campur dengan dedak agar tanah liat yang akan di buat batu bata tidak rapuh, cara pengolahanya adalah tanah dan dedak di masukan ke kubangan yang berisi air yang volumenya lebih sedikit dari tanah liat terus tanah yang bercampur dedak dan air tadi di proses menggunakan tangan dan kaki dengan mencemplungkan diri ke kubangan,setelah tanah sudah menyatu dengan dedak barulah memulai untuk proses mencetak batu bata dengan alat pencetak manual.proses pembuatan batu bata tidak berhenti sampai di situ saja selanjutnya setelah tanah liat itu di cetak berbentuk kotak, tanah liat itu di keringkan secara manual di lahan luar atau di dengan energi matahari yang tentunya sudah di rancang sedemikian rupa dengan pelindung hujan berupa plastik yang apabila musim penghujan bisa di lindungi dengan penutup plastik, tanah liat di susun secara rapi dan di jemur. Dalam proses penjemuran tanah liat sangatlah tergantung pada cuaca, apabila cuaca sedang musim panas batu bata bisa mengeras selama 3 hari tapi bila cuaca sedang musim penghujan bisa memakan waktu selama satu minggu. Setelah proses penjemuran selesai tanah liat yang sudah di cetak dan mengeras di kikis dengan pisau agar batu bata terbentuk dengan rapi. Proses yang terakhir adalah pembakaran batu bata, batu bata di susun sedemikian rupa setelah itu batu bata di bakar dengan damen. Dalam prosese pembakaran di butuhkan waktu selama 3 jam agar batu bata terbakar secara merata, setelah proses pembakaran selesai barulah tanah liat tadi menjadi batu bata dan siap di pasarkan dengan harga satuanya Rp,800/batu bata.

Jenis Kegiatan : Bimbingan Belajar Matematika SD Kelas 2

Sasaran : Anak-anak Kelas 2

Tujuan : membantu menyelesaikan kesulitan anak SD kelas 2

Dalam mata pelajaran Matematika

Penanggung jawab Kegiatan : Jontlar Monoliontin

Deskripsi kegiatan :

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 13,20,27 Maret 2012, yang diikuti oleh 7 anak khususnya kelas 2 kegiatan ini dilaksanakan di Posko Kuliah Kerja Mahasiswa ( KKM ) Universitas Muhammadiyah Cirebon ( UMC ) yang bertempat di Desa Loning pada siang hari jam 13.00 WIB.

Dalam kegiatan ini sangat membantu siswa kelas 2 dalam menyelesaikan mata pelajaran Matematika yang selama ini dianggap oleh siswa merupakan mata pelajaran yang paling sulit, dengan adanya kegiatan ini siswa sangat terbantu dalam materi perkalian dan pembagian kelas 2 yang kurang paham dalam materi itu. Anak-anak sangat senang karena mereka jadi lebih paham dalam materi tersebut, orang tua merekapun jadi senang karena anak-anak mereka bisa dapat mata pelajaran tambahan selain disekolah, warga juga mendukung kegiatan kami ini.

Selama kegiatan ini berjalan saya juga jadi tahu karakter anak yang kami bimbing dan ada juga kesulitan kami hadapi terutama anak yang kurang mengerti dalam pelajaran matematika, tapi semua itu bisa teratasi dengan baik dan kami juga berusaha agar apa yang kami sampaikan bisa dapat dipahami oleh peserta.

Jenis Kegiatan : Bimbingan Belajar Bahasa Inggris

Sasaran : Siswa SD di sekitar lingkungan Posko KKM

Tujuan : Siswa lebih mengenal dan memahami kosakata dalam

Bahasa Inggris baik dari segi penulisan, pengucapan

Dan arti

Penanggung jawab Kegiatan : Asti Chandra Mahardika

Deskripsi kegiatan :

Peserta KKM datang ke Posko untuk melaksanakan Bimbingan Belajar sekitar jam 12.00 WIB. Sebelum anak-anak yang ikut Bimbingan Belajar peserta KKM harus mempersiapkan materi yang akan diberikan kepada anak-anak tentang mata pelajaran Bahasa Inggris. Setelah anak-anak yang ikut Bimbingan Belajar datang barulah peserta KKM mengajar materi mata pelajaran Bahasa Inggris sampai selesai.

Jenis Kegiatan : Mengajar Ngaji

Sasaran : Anak-anak sekitar Posko KKM

Tujuan : Memperlancar membaca Al-quran, Meningkatkan

Keiman dan tetaqwaan anak-anak

Penanggung jawab Kegiatan : Abdul Hakim Khaeri

Deskripsi kegiatan :

Peserta KKM datang ke Posko sebelum peserta mengaji atau anak-anak datang ke posko, kegiatan mengaji dilaksanakan pada pukul 18.30 WIB atau ba’da magrib. Sebelum dimulai, terlebih dahulu membaca surat Al-fatihah bersama-sama, dilanjutkan dengan mengaji sampai selesai.

Jenis Kegiatan : Mengajar Komputer

Sasaran : Anak SD

Tujuan : Mengenalkan Komputer sebagai media elektronik

modern

Penanggung jawab Kegiatan : Ali Sajidin

Deskripsi kegiatan :

Peserta KKM datang ke Posko sekitar jam 12.00 WIB, sebelum kegiatan berlangsung peserta KKM mempersiapkan apa yang akan peserta KKM ajarkan, kegiatan berlangsung pada pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB. Pada acara kegiatan peserta KKM mengenalkan komputer sebagai media elektronik yang peranannya sangat penting dalam menghadapi perkembangan jaman. Saat ini perserta KKM berharap pada kegiatan ini bisa membantu sedikit banyaknya tentang keawaman anak SD tentang komputer, pada akhir kegiatan peserta KKM mengadakan tanya jawab bagi anak.

Jenis Kegiatan : Sosialisasi KKM UMC ke Madrasah Diniyah

Awaliayah ( MDA ) Loning

Sasaran : Kegiatan ini ditujukan untuk adik-adik masyarakat

Loning yang belajar di Madrasah Diniyah Awaliyah

( MDA ) yaitu anak usia SD kelas 1 sampai 6

Tujuan : Meningkatkan kegiatan Keagamaan

Penanggung jawab Kegiatan : Ela Khulaefah

Deskripsi Kegiatan :

Peserta KKM dating ke posko pada pukul 12.00 WIB untuk mempersiapkan pada sore hari yaitu mengunjungi Madrasah Diniyah Awaliyah Loning. Setelah semua di persiapkan, pada pukul 15.00 WIB peserta KKM dating ke Madrasah Diniyah Awaliyah ( MDA ). Kegiatan awal yaitu memperkenalkan diri kepada para pengasuh MDA, kemudian langsung bersosialisasi dan perkenalan kepada adik-adik MDA Loning, kemudian dilanjutkan dengan pengarahan tentang keagamaan dan pengetahuan tentang baca tulis Al-quran, di Madrasah Diniyah Awaliyah ( MDA ) Loning dalam satu kelas ada 25 siswa, siswa MDA Loning cukup bagus dalam menyambut kedatangan persert KKM setelah pengarahan selesai hingga akhirnya kegiatanpun selesai.

Jenis Kegiatan : Dhasawisma

Membuat Pastel

Sasaran : Peserta Dhasawisma

Tujuan : Menambah penghasilan Ibu rumah tangga

Penanggung jawab Kegiatan : Inda Ayu Puji Utami

Deskripsi Kegiatan :

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 27 Maret 2012 pukul 16.00 WIB, yang diikuti oleh ibu-ibu kader dan anggota PKK yang berjumlah 30 orang. Dalam kegiatan ini kami membuat pastel kering. Kue kering ini menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat, harganya juga terjangkau.

Bahan-bahan yang kami gunakan dalam membuat pastel kering adalah tepung terigu, margarin, telur, garam, air dan untuk isinya menggunakan abon.

Kami sengaja memilih membuat pastel kering karena kue ini bisa bertahan lama dan dalam acara-acara besar, khajatan, serta arisan. Agar lebih hemat dan efesien dalam anggaran.

Adapun dalam praktek pembuatan itu, masih banyak kekurangan sarana dan prasarana, karena keterbatasan kami sebagai mahasiswa. Dan acara berjalan dengan lancar dan sukses. Antusias ibu-ibu PKK menerima dengan senang hati.

Jenis Kegiatan : Posyandu

Sasaran : Ibu-ibu yang mempunyai anak balita

Tujuan : Untuk memberi imunisasi campak dan folio

Penanggung jawab Kegiatan : Erningsih Budiarti

Deskripsi Kegiatan :

Peserta KKM terlebih dahulu datang keposko jam 08.00 WIB, kemudian peserta KKM menuju ke posyandu yang bertempat di dusun I Desa Loning. Setelah sampai di Posyandu peserta KKM bersosialisasi dan perkenalan kepada ibu-ibu yang menghadiri kegiatan Posyandu.

Kegiatan Posyandu dimulai pukul 09.00 WIB sampai selesai, di Posyandu peserta KKM ikut membantu kegiatan diantaranya : pencatatan Buku KMS ( Kartu Menuju Sehat ), Meningbang Balita, membagikan Roti kepada anak balita.